Kenapa Kita Harus Belajar Menulis?

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Banyak orang masih berpandangan bahwa menulis adalah skill yang terlalu serius dan hanya untuk kalangan tertentu, seperti akademisi atau orang-orang yang tertarik terhadap sastra. Belajar menulis mungkin terasa membosankan bagi sebagian orang, padahal kemampuan ini wajib diasah.

Apa pun pekerjaan, hobi, dan ketertarikan dari masing-masing kita, menulis adalah sarana untuk mengomunikasikan gagasan lewat kalimat. Tulisan kita mencerminkan isi kepala kita.


Coba bayangkan, bagaimana kalua kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf dalam tulisan kalian berantakan? Sejak membaca paragraf pertama tulisan kita, orang lain pasti langsung dapat menilai bahwa isi kepala kita juga semrawut tulisan kita.

Apalagi di era digital, kita dituntut untuk bisa menulis. Bukan sekadar menulis pesan atau komentar, tapi kita harus bisa menuangkan gagasan lewat kata-kata secara terstruktur.

Storytelling menjadi bagian fundamental saat kita ingin berbagi foto atau video di media sosial atau website. Agar audiens dapat memahami dan menikmati konten-konten kita, dibutuhkan sebuah cerita. Untuk dapat bercerita dengan baik, kemampuan menulis yang mumpuni sangat diperlukan.

Menulis adalah upaya mengutarakan ide dan gagasan secara rapi. Lewat menulis, kita bisa membagikan informasi yang bisa memberikan koneksi emosional kuat dengan audiens. Lebih dari itu, sebuah tulisan bahkan dapat menggerakkan audiens untuk mengambil keputusan.

Tanpa memiliki kemampuan menulis, ide dan gagasan kita hanya mengendap di kepala. Kemudian, ide-ide tersebut menguap begitu saja tanpa pernah terealisasi. Ide untuk membuat konten hilang, karena kita tidak bisa menuangkannya ke dalam tulisan. Ide untuk membuat karya esai hilang, karena kita tidak mampu mengkomunikasikannya ke dalam kata-kata.

Jadi, kapan kalian mulai belajar menulis?

0 comments